iklan 1

HERNIA ABDOMINAL


HERNIA ABDOMINAL
(STRUKTUR HEWAN)





NAMA            : LUTHFI UBAIDILLAH NUUR
NIM                : 1210206056
SEMESTER    : III

PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011


KATA PENGANTAR
Ku ucap syukur pada yang maha kuasa yang telah memberikan semua yang saya butuhkan dalam hidup. Yang masih setia mendampingi saya dan semua sahabat untuk membuat  sebuah perubahan jalan dalam hidup mereka.
Makalah ini telah tercipta, dari hasil kerja yang diupayakan dengan bantuan Allah SWT.
Semoga ini bisa menjadi kebaikan untuk semua yang ingin memiliki akhir baik, lewat jalan yang berawal kebaikan.
Selasa, 27 Desember 2011

Penulis
            



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.    Latar Belakang....................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................ 2
A.    Rongga Abdomen.................................................................................................. 2
B.     Hernia Abdominal.................................................................................................. 2
C.     Penyebab Hernia................................................................................................... 3
D.    Gejala.................................................................................................................... 6
E.     Mendeteksi Hernia................................................................................................. 9
F.      Menangani Hernia................................................................................................. 10
BAB III. PENUTUP................................................................................................... 12
A.    Kesimpulan........................................................................................................... 12
B.     Rekomendasi........................................................................................................ 12
Daftar Pustaka............................................................................................................  


BAB I. PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Penyakit hernia merupakan penyakit yang mulai berkembang dan semakin dikenal di masyarakat, baik pada Negara maju maupun yang belum berkembang. Akan tetapi belum banyak masyarakat yang memahami sepenuhnya tentang penyakit tersebut, sehingga terkadang penanganan yang terlambat dalam menanggulangi suatu penyakit disebabkan karena ketidak pahaman terhadap penyakit yang diderita.

Mungkin salah satu dari anda yang membaca makalah ini pernah mengenal, atau mengalami langsung penyakit ini, dan apa yang anda lakukan ?. Apakah mengobatinya ?, hanya sekedar memeriksanya ke dokter, atau membiarkannya begitu saja tanpa kehawatiran penyakit tersebut menjadi parah ?.
“Ya, terserah anda memang”. Semua anda yang menentukan.
Dan mungkin apa yang akan diterangkan dalam makalah ini akan menjadi penentu dalam tindakan anda nantinya.

“Lakukanlah apa yang anda yakin dengan pengetahuan, dan perhatikanlah apa yang terjadi”.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang menjadi penyebab munculnya penyakit Hernia.?
2.      Apa yang harus dilakukan pada penderita hernia.?



BAB II. PEMBAHASAN

A.    Rongga Abdomen
Rongga abdomen merupakan suatu rongga dengan dukungan bagian belakang oleh susunan tulang belakang torako-lumbo-sakralis dengan seluruh rongga yang diliputi otot dan jaringan pengikat yang relatif rentan terhadap trauma, bila dibandingkan dengan kerangka dada. Dibagian atas terdapat diaphragma dan dibawah didasari oleh diaphragma pelvis yang tersangga oleh kerangka pelvis. Bagian sisi dari muka seluruhnya di bentuk oleh otot, yang kekuatannya sangat relatif tergantung atas derajat beban yang diberikan secara rutin terhadap otot tersebut. Akibat dari konstruksi pelindung rongga abdomen ini, organ yang terdapat didalam rongga abdomen menjadi sangat rentan terhadap trauma baik trauma tajam maupun trauma tumpul, trauma yang relative “Ringan” sudah cukup untuk menimbulkan kerusakan organ intra-torakal, namun tanpa ditangani secara cepat dan tepat, akan mampu menyebabkan keadaan fatal.

B.     Hernia Abdominal
Sakit hernia adalah pembukaan atau kelemahan dalam struktur otot dinding perut. Cacat ini menyebabkan peninjolan dari dinding perut. Hal ini lebih terlihat ketika otot-otot perut dikencangkan, sehingga meningkatkan tekanan dalam perut. Setiap kegiatan yang meningkatkan tekanan intra-abdomen dapat memperburuk penyakit hernia; contoh kegiatan tersebut mengangkat, batuk, atau bahkan berusaha untuk buang air besar.Pengertian hernia menurut kamus kedokteran Dorland edisi 29 adalah penonjolan gelung atau ruas organ atau jaringan melalui lubang abnormal.
Lokasi yang paling umum untuk penyakit hernia adalah lipat paha (inguinal) sehingga ada jenis penyakit hernia yang disebut dengan hernia inguinal. Ada beberapa alasan mengapa terjadi kecenderungan pada penyakit hernia inguinal. Pertama, ada kelemahan anatomis alam di wilayah selangkangan yang dihasilkan dari cakupan otot lengkap. Kedua, posisi tegak hasil postur manusia dalam kekuatan yang lebih besar mendorong ke arah bawah perut, sehingga meningkatkan tekanan pada jaringan-jaringan yang lebih lemah. Jenis lain penyakit hernia, disebut hernia ventral, terjadi di garis tengah perut, biasanya di atas pusar (umbilicus). Jenis penyakit hernia ini biasanya tidak nyeri. Selain itu ada juga kasus penyakit hernia yang terjadi dalam pusar.
Sebuah manajemen penyakit hernia membutuhkan operasi. Ada beberapa prosedur yang berbeda yang dapat digunakan untuk setiap jenis hernia. Dalam pendekatan bedah terbuka, berikut anestesi yang tepat dan sterilisasi dari bedah, sebuah insisi dibuat di atas area hernia dan dibawa turun hati-hati melalui lapisan jaringan berurutan. Tujuannya adalah untuk memisahkan segala jaringan normal dan menentukan margin dari lubang akibat penyakit hernia. Setelah ini telah dicapai, lubang tersebut kemudian ditutup, biasanya dengan beberapa kombinasi dari jahitan dan mesh plastik. Perbaikan sakit hernia dengan mesh telah terbukti menjadi sarana yang sangat efektif dalam manajemen penyakit hernia.
C.     Penyebab Hernia
Hernia atau yang sering disebut dengan Tedun adalah penonjolan isi rongga perut akibat melemahnya otot dinding rongga perut. Secara medis, hernia terjadi karena dinding perut tidak kuat menahan beban isi perut (usus) sehingga usus tersebut melorot turun dan mendesak kebawah.
Isi dari hernia adalah usus, ovarium ataupun jaringan penyangga usus (omentum). Bila ada bagian yang lemah dari lapisan otot dinding perut, maka usus dapat keluar ke tempat yang tidak semestinya, yakni bisa ke diafragma (batas antara perut dan dada), bisa ke lipatan paha dan juga ke bawah pusar.
Untuk kasus yang umum, hernia ini ditandai dengan membesarnya “kantong buah zakar” ataupun benjolan dibawah pusar kira-kira 5 cm baik disebelah kanan maupun di sebelah kiri.
Hernia atau tedun ini selain banyak diderita oleh orang dewasa juga banyak dijumpai diderita oleh anak-anak. Jadi, hernia dapat terjadi pada semua umur. Namun yang sering dijumpai, kasus hernia ini banyak diidap oleh laki-laki.
Pada orang dewasa, hernia terjadi karena adanya peningkatan tekanan di dalam rongga perut dan akibat melemahnya otot dinding perut karena faktor usia. Tekanan yang meningkat akibat batuk yang kronis ataupun juga karena mengangkat beban yang berat bisa menyebabkan timbulnya hernia. Efek dari hernia ini adalah timbulnya rasa nyeri dibagian bawah perut dan jika kondisi ini sudah parah, maka tidak ada cara lain selain operasi. Operasi dilakukan untuk mengembalikan bagian yang melorot ini ke tempat semula dan kemudian mengikat sekat rongga perut yang berbentuk seperti cincin agar “usus” tersebut tidak melorot kembali. Ini yang disebut dengan hernia irreponible.
Untuk kasus yang ringan, hernia ini bisa sembuh hanya dengan mendorong kembali bagian yang melorot tersebut ke atas, atau istilah jawa nya adalah di “sandet” atau mengenakan celana dalam yang ketat setiap hari. Tipe ini disebut dengan hernia reponible.
Terlepas dari faktor fisik seperti sering mengejan, batuk, kemudian angkat beban berat, adakah faktor lain yang menyebabkan hernia? Jika asumsi awal adalah misal karena sering mengangkat beban yang berat, maka atlit angkat besi bisa terkena hernia. Nyatanya tidak. Kemudian, banyak kasus dijumpai pada anak-anak umur dibawah 2 tahun pun menderita hernia, kantong zakarnya membesar, padahal anak-anak tidak pernah melakukan angkat berat. Bahkan saya pernah menemui seorang penderita hernia yang pekerjaan sehari-hari adalah tukang potong rambut yang nota bene tidak pernah mengangkat beban berat. Berarti asumsi tidak sepenuhnya benar.
Ditinjau dari segi “psikoterapi”, hernia ini timbul sebagai akibat dari perilaku yang tidak sabaran atau grusa-grusu. Jika punya suatu keingingan, maka keinginan itu harus segera terwujud. Jika perilaku ini tidak dirubah maka peluang sakit hernia ini terbuka lebar. Kenapa mesti terburu-buru ketika mempunyai satu keinginan, padahal Allah sendiri dalam firman-Nya ” Dan sesungguhnya Aku menyukai orang yang sabar”. Dalam ayat lain di Surat An-Nahl, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas”. Artinya secara lugas dapat disimpulkan bahwa bersabarlah atas sesuatu, jangan terburu-buru.
Sabar tidak identik dengan diam, tetapi diam disini adalah proses mencari solusi, lalu setelah ketemu, baru melaksanakan solusi itu diiringi dengan doa dan setelah itu adalah tawakal atau berserah diri terhadap semua putusan Allah. Tahapan setelah tawakal adalah ikhlas dan selanjutnya adalah “ridho”.
Kesabaran itu sendiri dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
1.      Sabar dalam ketaatan kepada Allah
2.      Sabar dari kemaksiatan
3.      Sabar ketika mendapatkan musibah ataupun ujian

Ketaatan, kemaksiatan dan cobaan adalah gambaran dari kehidupan, oleh karenanya, sabar adalah separuh dari keimanan karena cabang-cabang iman memerlukan sifat sabar.
Lawan dari sabar adalah keluh kesah atau “jaza” yang merupakan perbuatan tercela yang bisa membawa kepada kehancuran. Tidak ada pilihan lain bagi seorang muslim dalam menjalani hidup kecuali harus bersabar. Sabar adalah taslim (berserah diri) dan ridho kepada takdir yang telah ditentukan oleh Allah. Membahas soal sabar tidak akan pernah ada akhirnya karena lebih dari 90 bab di alquran yang menjelaskan bab sabar ini, artinya sabar itu tidak terbatas dan Allah sangat memuliakan orang-orang yang sabar.
Kembali ke hernia atau tedun, jika si penderita adalah orang dewasa, maka aspek psikologis akan lebih mudah dipahami, yaitu faktor utamanya adalah sifat emosi seperti yang sudah dijelaskan di atas. Namun, bagaimana halnya dengan hernia pada anak-anak? Apakah karena faktor emosi, atau faktor angkat berat? Ataukah anak-anak juga tidak sabaran atau emosian? Jelas sudah digariskan bahwa anak-anak ini suci dan lepas dari dosa. Jika ada sesuatu yang menimpanya, maka tanggung jawab adalah terletak kepada kedua orang tuanya. Anak adalah cermin dari orang tua. Jangan sesekali mengclaim, Allah tidak adil, anak yang tidak berdosa kok menanggung akibat dari orang tuanya. Allah Maha Tahu dan DIA menyentil hamban-Nya dengan berbagai macam cara agar hamba yang melenceng itu kembali lagi ke jalur.
Sifat dasar yang menyebabkan timbulnya hernia adalah “ketidak sabaran” atas sesuatu kehendak atau keinginan. Sesuatu itu harus segera “terlaksana atau tercapai”. Terapi terhadap hernia ini adalah si penderita harus minta ampun kepada Allah atas sifat yang tidak sabar itu, serta berjanji untuk merubah semua perilaku yang tidak sabaran itu.
Cara kedua setelah minta ampun adalah dengan berobat, bisa melalui pijat refleksi maupun cara yang lainnya. Untuk beberapa kasus hernia yang ringan, cukup dengan istighfar saja sudah banyak membantu kesembuhan, bahkan tanpa perlu dipijat. Untuk kasus hernia yang sudah parah, operasi jelas menjadi rujukan utama. Tetapi, bagi yang takut operasi atau takut karena “biaya mahal”, maka coba saja menggunakan terapi yang pertama tadi, yaitu kembali kepada Allah.

Cara ketiga adalah ketika sholat, sujudlah yang thumakninah, yang lama agar bagian yang melorot tersebut bisa kembali ke posisi semula.

Ada satu terapi yang sepele bahkan menggelikan, tetapi ini untuk hernia yang ringan yaitu, carilah “capung” yang besar yang berwarna hijau atau hitam, orang jawa menyebutnya “kinjeng bethok”. Kemudian gigitkan pada bagian yang sakit itu, misal kantong buah zakar, karena timbul rasa sakit, secara otomatis ada hentakan yang mendadak sehingga bisa membantu naiknya usus yang melorot tersebut.

Ulasan di atas adalah dasar observasi kepada beberapa penderita “hernia”, merujuk pada metoda “psikoterapi” akhlak mulia center serta rujukan pada beberapa terapi yang lain dan alhamdulillah terbukti berhasil dengan baik. Bisa saja faktor psikologis di atas tidak sepenuhnya benar, tetapi ini juga adalah bukti kebesaran Allah bahwa medis tidak sepenuhnya bisa menyembuhkan “penyakit”. Kesembuhan adalah “HAK ALLAH” bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya.



D.    Gejala


Gejala hernia terbagi menjadi tiga golongan yaitu gejala pada hernia yang masih dapat masuk, gejala pada hernia yang sudah tidak dapat masuk, dan gejala hernia yang terpuntir.
# Hernia yang masih dapat masuk
· Tampak sebagai benjolan di pangkal paha atau dinding perut yang tidak nyeri saat ditekan.
· Benjolan akan membesar saat berdiri atau jika tekanan dalam perut meningkat misalnya saat batuk.
· Dapat masuk sendiri atau didorong masuk kembali ke dalam perut.
# Hernia yang tidak dapat masuk
· Benjolan tidak dapat masuk kembali ke dalam perut.
· Dapat timbul dalam waktu lama (kronik) tanpa disertai nyeri.
· Dapat mengalami pemuntiran.
· Ada gejala penyumbatan usus seperti mual dan muntah.
# Hernia terpuntir
· Merupakan hernia yang tidak dapat masuk kembali, usus yang terjebak terhenti suplai darahnya.
· Hampir selalu nyeri, disertai tanda-tanda penyumbatan usus seperti mual dan muntah.
· Penderita tampak sangat kesakitan dengan atau tanpa disertai demam.
· Merupakan kedaruratan bedah, artinya harus menjalani pembedahan secepat mungkin.

1. WASPADAI BENJOLAN DI LIPAT PAHA DAN PUSAR
Munculnya benjolan tersebut bisa saja menjadi tanda bahwa bayi menderita hernia.Banyak masyarakat yang masih menyangka kalau hernia hanya menyerang orang dewasa terutama manula. Padahal si kecil yang masih bayi bisa juga mengalaminya. Kasus bayi hernia bahkan tercatat cukup banyak. Dikatakan pula oleh dr. Cosmas Gora Triaswhoro, Sp.B., meski namanya terkesan cukup indah, hernia ternyata dapat menimbulkan bahaya. Bila terus didiamkan tanpa penanganan tepat, bahkan dapat menimbulkan komplikasi yang berat sampai kematian.
Selanjutnya, spesialis bedah dari RS Mitra International Jakarta ini menambahkan, hernia merupakan bentuk penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau suatu bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Bila terjadi di perut, isi perut dapat menonjol melalui bagian yang lemah. Kebanyakan organ yang menonjol adalah usus.
Hernia bukanlah penyakit turunan. Proses terjadinya hernia pada bayi berbeda dengan hernia pada orang dewasa yang biasanya terjadi karena kelemahan otot dinding perut. Sedangkan pada bayi, hernia yang terjadi di daerah perut akibat penyakit bawaan atau kongenital.

Secara umum ada dua jenis hernia, yaitu internal dan eksternal.
* Hernia internal berada dalam tubuh dan tidak bisa dilihat secara kasat mata. Contohnya hernia diafragmatika dimana hernia terjadi akibat adanya celah di diafragma (otot pemisah antara bagian perut dengan dada) karena pembentukan diafragma yang tidak sempurna. Contoh lainnya adalah hernia hiatal esofagus, yaitu hernia terjadi melalui celah masuknya esofagus yang masuk dari rongga dada, serta banyak lagi jenis lainnya.
* Hernia eksternal. Dari jenis hernia ini yang paling sering dijumpai adalah hernia inguinalis yang muncul di lipat paha dan hernia umbilikalis yang muncul di daerah pusar. Bayi umumnya mengalami hernia eksternal yang bisa dideteksi secara kasat mata karena terlihat secara langsung.
Proses terjadinya hernia eksternal pada bayi umumnya disebabkan penyakit kongenital, yakni penyakit yang muncul ketika bayi dalam kandungan dan umumnya tidak diketahui penyebabnya. Secara umum bayi laki-laki lebih sering mengalami hernia dibandingkan perempuan karena proses penurunan testis/buah pelir yang merupakan organ reproduksinya berlangsung lebih kompleks.
Hernia pun lebih sering terjadi pada bayi prematur, sebab pada saat kelahirannya proses penurunan testis dan pembentukan ligamen belum sempurna.

Hernia inguinalis :

* Pada bayi laki-laki terjadi karena kegagalan proses penutupan kantung yang menutupi testis. Ketika di dalam kandungan, testis turun dari bagian perut ke bawah dan berhenti sesampainya di skrotum (kantung pelir). Proses penurunan ini dimulai waktu bayi masih berada dalam kandungan. Ketika turun, testis akan membawa selaput dari perut ke bawah sehingga membentuk kantung. Ketika lahir cukup bulan, umumnya proses perpindahan testis ini sudah selesai. Namun pada beberapa bayi, proses penutupan hingga menjadi ligamentum (jaringan ikat) tidak berjalan sempurna yang akhirnya menyisakan lubang. Nah, lubang inilah yang nantinya bisa menimbulkan herniasi. Bila hanya berisi cairan saja disebut hidrocele. "Pada hernia inguinalis, paling sering ditemukan di sebelah kanan, sekitar 67 persen, sisanya sebelah kiri," jelas Cosmas.


* Pada bayi perempuan hernia terjadi melalui proses seperti ini: seperti halnya bayi laki-laki, bayi perempuan pun mengalami proses pembentukan organ tubuh bagian bawah yang hampir sama. Namun, bila laki-laki mengalami proses penurunan testis, maka perempuan tidak.

Hernia umbilikus :

Pada bayi laki-laki dan perempuan hernia umbilikus terjadi bila penutupan umbilikus (bekas tali pusar) tidak sempurna. Seharusnya, bila penutupan membuat umbilikalis tetap terbuka. Bila hal ini terjadi, tentu akan menyisakan lubang sehingga usus bisa keluar masuk ke daerah tersebut.

E. Mendeteksi Hernia

Merasakan tonjolan
Yang perlu diketahui, awam hanya dapat mendeteksi hernia eksternal, karena hernia internal terjadi dalam tubuh dan sulit dideteksi. Mendeteksi keberadaan hernia pada orang dewasa juga jelas lebih mudah ketimbang pada bayi. Ketika buang air misalnya, orang dewasa bisa merasakan adanya tonjolan di bagian perut yang umumnya lebih terasa. Namun pada bayi, meskipun terasa ada yang tidak nyaman pada tubuhnya, ia tidak bisa mengungkapkannya dengan jelas.
Itulah mengapa hernia pada bayi lebih sulit dideteksi sehingga memerlukan ketelitian orang tua. Walaupun sulit, lihat dan rabalah bagian lipat paha atau pusar si bayi. Hernia eksternal umumnya akan diketahui dari munculnya benjolan di bagian tersebut.

Mengamati gejala
Gejala klinis yang biasa muncul tak berbeda jauh dari penyakit-penyakit pada umumnya, seperti mual muntah, susah makan, dan tubuh demam. Lantaran itulah, Cosmas mengimbau orang tua agar segera membawa bayinya ke dokter saat melihat gejala-gejala tadi, agar diagnosa penyakit si kecil dapat segera ditegakkan.

Gejala khususnya muncul berdasarkan berat-ringan hernia:
1. Reponible : Benjolan di daerah lipat paha atau umbilikus tampak keluar masuk (kadang-kadang terlihat menonjol, kadang-kadang tidak). Benjolan ini membedakan hernia dari tumor yang umumnya menetap. Ini adalah tanda yang paling sederhana dan ringan yang bisa dilihat dari hernia eksternal. Bisa dilihat secara kasat mata dan diraba, bagian lipat paha dan umbilikus akan terasa besar sebelah. Sedangkan pada bayi wanita, seringkali ditemukan bahwa labianya besar sebelah. Labia adalah bagian terluar dari alat kelamin perempuan.

2. Irreponiblebenjolan yang ada sudah menetap, baik di lipat paha maupun di daerah pusat. Pada hernia inguinalis misalnya, air atau usus atau omentum (penggantungan usus) masuk ke dalam rongga yang terbuka kemudian terjepit dan tidak bisa keluar lagi. Di fase ini, meskipun benjolan sudah lebih menetap tapi belum ada tanda-tanda perubahan klinis pada anak.
3. Incarcerata
benjolan sudah semakin menetap karena sudah terjadi sumbatan pada saluran makanan sudah terjadi di bagian tersebut. Tak hanya benjolan, keadaan klinis bayi pun mulai berubah dengan munculnya mual, muntah, perut kembung, tidak bisa buang air besar, dan tidak mau makan.
4. Strangulata : ini adalah tingkatan hernia yang paling parah karena pembuluh darah sudah terjepit. Selain benjolan dan gejala klinis pada tingkatan incarcerata, gejala lain juga muncul, seperti demam dan dehidrasi. Bila terus didiamkan lama-lama pembuluh darah di daerah tersebut akan mati dan akan terjadi penimbunan racun yang kemudian akan menyebar ke pembuluh darah. Sebagai akibatnya, akan terjadi sepsis yaitu beredarnya kuman dan toxin di dalam darah yang dapat mengancam nyawa si bayi. Sangat mungkin bayi tidak akan bisa tenang karena merasakan nyeri yang luar biasa.

F. Menangani Hernia
Berhubung proses peningkatan dari satu fase ke fase berikutnya terjadi cukup cepat, Cosmas menyarankan, bawalah segera bayi Anda ke dokter begitu terlihat gejala awal hernia. Bila memang positif, meskipun masih sangat ringan, bayi harus segera dioperasi untuk mencegah tahap gangguan yang lebih berat. "Operasi yang biasa dilakukan adalah herniotomi untuk memotong kantung hernia kemudian diikat," kata Cosmas.
Namun sebelumnya, saat pemeriksaan, dokter akan melakukan palpasi atau meraba isi hernia dengan ujung jarinya, apakah masih dapat dimasukkan kembali ke dalam perut atau tidak.
Meskipun kejadiannya jarang, setelah operasi sebaiknya waspadai kemungkinan kambuhnya hernia. Bila kekambuhan terjadi dalam beberapa bulan atau setahun, hal ini mungkin merupakan akibat dari pembedahan yang dilakukan. Namun kemungkinan kambuhan akibat kesalahan teknis sangat kecil. Nah bagi saudara yang menderita penyakit tersebut di atas, ramuan ini Insya Allah dapat menyembuhkan, paling tidak meringankan sakit saudara.

Bahan yang dibutuhkan :
1. Satu butir telur ayam kampung.
2. Tiga sendok makan madu asli.
3. Tiga sendok makan minyak samin.
4. Air putih secukupnya.

Cara Meramu :
Tuangkan ke dalam gelas telur, madu dan minyak samin lalu tambahkan sedikit air, setelah itu aduk sampai tercampur rata. Kemudian minum diwaktu pagi hari, hasilnya akan anda rasakan pada perut yang terasa sakit. Dan bila dilakukan berulang-ulang akan cepat sembuh penyakit hernia ( poros ) yang Anda derita. Cobalah resep ini Insya Allah Anda sembuh seperti sedia kala.


BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Hernia bukanlah penyakit sederhana yang ringan. Penyakit ini juga tergolong penyakit yang berbahaya jika dibiarkan. Karena jika sudah kronis, hernia dapat menyebabkan tertimbunnya racun pada bagian perut dan menimbulkan infeksi.
Maka sangat penting untuk mengetahui gejala awal munculnya hernia dan segera mungkin untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan jika Hernia telah positif diidap.

B. Rekomendasi
segeralah melakukan pemeriksaan dini terhadap anak-anak dan orang tercinta yang masih anda miliki untuk memastikan mereka benar-benar aman dari bahaya.


Daftar Pustaka

http://serbagratisbuku.wordpress.com/2009/10/28/hernia-sebab-dan-solusinya/
http://turunberatbadan.com/1941/pengertian-gejala-jenis-dan-manajemen-penyakit-hernia/
http://ilmubedah.info/artikel/hernia+abdominal+adalah.html
http://www.wartamedika.com/2010/01/gejala-hernia.html
http://trik-tips-tutorial.blogspot.com/2010/03/cara-mengatasi-penyakit-hernia.html

36 comments:

  1. memang mantap mastah ini dalam membahas hernia

    ReplyDelete
  2. Bagus artikelnya kak, saya jadi tambah paham

    ReplyDelete
  3. The information you share is very useful for us, Many lessons and lessons we can take from this article. And we want to ask permission to keep a link around health, which may be useful for you as well.
    Cara Alami Mengatasi Penyakit Trikomoniasis
    Cara Alami Mengatasi Penyakit Tuberkulosis
    Cara Alami Mengatasi Tumor Otak

    ReplyDelete
  4. Thanks for the information presented on your website
    Very in waiting for other information

    manfaat temulawak untuk hepatitis
    daun salam untuk sakit pinggang
    obat gendang telinga sakit

    ReplyDelete
  5. The article you created is very easy to understand, Thank you good article

    http://rizkyherbal.com/obat-kanker-prostat-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/pengobatan-hernia-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/pengobatan-jantung-koroner-tanpa-operasi/
    http://rizkyherbal.com/obat-tbc-herbal-di-apotik/
    http://rizkyherbal.com/obat-kanker-usus-besar-stadium-4-alami/

    ReplyDelete
  6. thanks for informations
    https://tokoherbalnesv.blogspot.com/

    ReplyDelete
  7. Sites like these I'm looking for
    Thanks for the information, in tunggua keep the latest news

    obat tradisional anemia aplastik
    penyebab mata bintitan

    ReplyDelete
  8. information on how to deal with pneumothorax with herbs
    Obat Herbal Penyakit Pneumothorax

    ReplyDelete
  9. everything will work as it should, keep up the spirit

    ReplyDelete
  10. Thank you for our good cooperation, hopefully it can be even better.
    Bahaya Kista Ginjal

    ReplyDelete