iklan 1

Ascomycetes dan Basidiomycetes


BAB III
PEMBAHASAN
A.Ascomycetes

1. Ciri-ciri Ascomycetes 
·         Hifa bersekat melintang atau bercabang
·         Hidup saprofit, parasit, dan bersimbiosis
·         Reproduksi aseksual melalui kuncup, fragmentasi dan konidiospora.
·         Reproduksi seksual melalui askospora.
 2. Struktur Tubuh
Ascomycetes adalah kelas jamur yang menghasilkan tubuh buah dengan badan-badan sel pembentuk spora berupa kantung-kantung. Di dalam kantung-kantung dihasilkan spora atau askospora sebanyak empat atau delapan. Askus terjadi dengan pembiakan kawin.Hifa jamur ini memiliki sekat, tapi ada pula yang bersel tunggal. Contoh : Saccharomyces bentuk bulat. Pada Saccharomyces ini, perkembangbiakkan vegetatifnya dengan tunas. Sedangkan pada jamur yang membentuk hifa mengahasilkan konidiospora.


3. Reproduksi
Ascomycetes menghasilkan dua macam spora. Yang terbentuk secara aseksual, disebut konidia, berkembang dalam rantai di ujung hifa. Spora ini sama dengan spora yang dihasilkan sporangium Phycomycetes.
Phycomycetes










Macam spora ke dua dihasilkan sebagai akibat reproduksi seksual. Empat atau delapan spora ini, disebut askospora, dibentuk didalam askus berupa kantung.










4. Jamur-jamur Ascomycetes
a. yang mikroskopis, antara lain :·         Penicillium notatum
Jamur ini menghasilkan zat antibiotika penisilin, yang mula-mula ditemukan oleh Alexander Fleming (1929). Warna jamurnya biru kehijauan, dapat tumbuh dalam medium buah jeruk atau medium buatan Hoagland.

·         Saccharomyces cereviceae (Saccharosa = gula + mykes = jamur)
Jamur ini dikenal sebagai ragi roti (yeast). Tubuhnya bersel satu, dapat bertunas, tidak hifa khusus membuat askus maupun askokarp. Pembentukkan sporanya hanya terjadi di dalam sel yang satu itu saja, sehingga tergolong anak kelas: Hemiaskomycetidae dan bangsa (ordo) : Endomycetales. Jamur ini bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kue roti, minuman segar, tape dalam suasana anaerob.·         Aspergillus flavus (Asper = kasar, sikat + flavus = kuning.)
Jamur ini tumbuh pada roti, terkadang dapat tumbuh pada tempe. Warna jamurnya kuning kecoklatan dan mengandung racun flavus atau aflatoksin.·         FusariumJamur ini penyebab penyakit pada batang dan daun tebu, padi, buah pisang, tomat, dan umbi kentang. Konidiumnya berbentuk sabit, ada yang besar dan kecil.
b. Jenis-jenis Ascomycetes yang makroskopis, antara lain:·         Morcella esculenta
Tubuh buahnya setinggi 10-15 cm terdiri atas tangkai dan kepala yang berlubang-lubang bentuk cawan.·         Peziza vesiculosa dan Peziza aurantia
Tubuh buah (askokarp) pada awalnya serupa bola, setelah tua serupa cawan atau mangkok berukuran 3-9 cm, warnanya cokelat muda. Jamur ini bersifat racun, juga yang tergolong genus Peziza lainnya seperti Peziza aurantia yang berwarna cokelat; askokarp nya serupa cawan berukuran 5-15 cm.
 5. Peranan Ascomycetes
Ascomycetes banyak yang berperan penting dalam kehidupan kita, diantaranya :Kapang Penicillium menghasilkan penisilin, antibiotik penyelamat jiwa.
Spesies lain dari genus yang sama digunakan dalam pembuatan keju. Camemberti dan keju. Roquefort. Morel yang lezat, yang sering diduga suatu jamur Basidiomycetes sebenarnya adalah Ascomycetes
Khamir adalah anggota uniseluler kelas ini. Secara komersial fungi ini sangat penting bukan saja sebagai sumber minuman beralkohol (bir, minuman anggur, dll), namun juga sebagai sumber alkohol untuk tujuan industri.

Neurospora crassa: jamur oncom, digunakan untuk membuat oncom.
Saccharomyces cerevisiae: ragi, digunakan untuk membuat roti, tape, dan bir.

B. Basidiomycetes
1. Ciri-ciri Basidiomycetes:
  • Umumnya anggota basidiomycota berukuran makroskopis
  • Hyfanya bersekat
  • Memiliki tubuh buah (basidiokarp) berbentuk panjang, lembaran – lembaran yang berliku – liku atau bulat
  • Hidupnya saprofit, parasit, dan mutualisme
  • Perkembangbiakan secara aseksual (vegetatif) biasa dilakukan dengan konidium, pertunasan dan fragmentasi miselium dan secara seksual dengan basidiospora yang dibentuk oleh basidium
  • Miselia dikariotik berumur panjang
  • Memiliki tahapan diploid sementara
  • Habitat jamur yang saprofit pada sisa – sisa makhluk hidup misalnya serasah daun di tanah, merang padi dan pohon yang mati. Sedangkan jamur yang bersifat parasit hidup pada organisme inangnya seperti tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan membentukmikoriza.
2. Struktur tubuh
Basidiomycetes adalah suatu kelas jamur yang karakteristik umumnya menghasilkan basidiospora di luar basidia nya. Jamur ini mempunyai hifa yang bersekat, dan tubuh buahnya(basidiokarp) dapat dilihat oleh mata. Bentuk basidiokarpnya ada yang serupa piala (cyatus), serupa kuping (auricula), serupa payung dan memiliki pembungkus (volva), serupa kulit mengkilat (ganoderma), dsb.Tipe basidium yang dihasilkan oleh basidiokrap yaitu basidium tidak bersekat (disebut anak divisi: Homobasidiomycetes) dan basidium bersekat (tergolong anak divisi: Heterobasidiomycetes). Tiap basidium menghasilkan basidiospora sebanyak 2-6. Tipe basidium tak bersekat ditemukan pada jamur merang (vollvariella volvacea). Dan basidium bersekat ditemukan pada jamur kuping (auricularia auricula). Pada bangsa jamur merang, bagian basidiokrap yang menghasilkan basida berupa lembaran-lembaran selaput (hymen) sehingga digolongkan bangsa : Hymenomycetales; disebut juga bangsa: Algaricales, karena sejenis dengan jamur Agaricus.
3. Reproduksi
Pergilirian turunan jamur Basidiomycetes adalah sebagai berikut. Basidiospora atau spora jamur ini menghasilkan dua jenis miselium (+) dan miselium (-), masing-masing selnya berinti tunggal, lalu mengadakan perkawinan menghasilkan miselium berinti ganda. Miselium berinti ganda ini membuat hubungan ketam, menghasilkan percabangan hifa yang banyak untuk menyusun tubuh buah (basidiokarp). Setelah tubuh buah mengalami kematangan, menghasilkan basidia. Lapisan basidia ini disebut lapisan hymen pada tubuh buah dihasilkan pula sel-sel serupa basidium tetapi tidak menghasilkan spora, disebut sistidum. Sel-sel yang membentuknya serupa benang diujung hifa bersifat steril disebut paravise.
4. Peranan Basidiomycetes
  • Yang menguntungkan manusia
No
Nama Jamur
Peran
1
Jamur kuping
(Auricularia polytricha)
Dapat dimakan
2
Jamur merang
(Volvariella volvacea)
Dapat dimakan
3
Jamur shitake
(Lentinulla edodes)
Dapat dimakan
4
Jamur kayu
(Ganoderma)
Sebagai obat atau makanan suplemen
  • Yang merugikan
No
Nama Jamur
Peran
1
Jamur karat
(Puccinia graminis)
Merupakan parasit pada daun tanaman pertanian
2
Puccinia arachidis
Parasit pada kacang tanah
3
Ustilago maydis
Parasit pada jagung
4
Amanita ocreata
Beracun jika dimakan
5
Amanita phalloides
Beracun jika dimakan
6
Amanita muscaria
Dapat menyababkan halusinasi jika dimakan

C. Perbedaan Ascomycetes dan Basidiomycetes
Jamur dengan sporophores (tubuh buah) cukup besar untuk menjadi mudah terlihat biasanya akan menjadi milik salah satu dari dua kelompok utama. Para Basidiomycetes atau Ascomycetes. Perbedaan utama antara dua kelompok ini dalam cara di mana mereka menghasilkan spora mikroskopik mereka.
Dalam Basidiomycetes, spora diproduksi eksternal, di ujung sel-sel khusus yang disebut basidia.
Dalam Ascomycetes, spora diproduksi secara internal, di dalam kantung yang disebut ascus sebuah.
ASCI dan basidia keduanya struktur mikroskopis.

No comments:

Post a Comment